Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Memahami Validitas Isi Instrumen

Halo pembaca setia Elegimatik Blog kali ini kami akan membahas mengenai validitas isi. Validitas isi adalah suatu bentuk penilaian dalam mengukur apakah sebuah instrumen telah layak atau representatif terhadap semua aspek konstruk. Misalnya bahasa yang digunakan, kesesuaian isi butir dengan indikator atau variabel. Validitas isi dapat dinilai oleh para pakar atau expert yang ahli pada bidangnya penilaian ini biasa dikenal dengan istilah expert judgement . Tentu saja penilaian yang dilakukan haruslah akan diukur dengan teknik statistik sehingga dapat menghasilkan penilaian yang empirik dan objektif. Penilai juga sebaiknya lebih dari dua, hal ini untuk mengurangi dampak jika nilai yang diberikan akan seri atau sama. Sebagai contoh, kita ingin mengukur validitas isi instrumen kita. Peneliti atau mahasiswa tingkat akhir harus meminta pandangan dari minimal 3 pakar yang kompeten. Instrumen tersebut akan diberikan nilai 1-3 atau 1-5, bergantung skala yang digunakan. Setelah dinilai penel

Menyimak tentang Penelitian Cross-Sectional

Halo pembaca setia Elegimatik Blog kali ini kami akan membahas mengenai penelitian cross-sectional atau penelitian potong lintang. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Penelitian cross-sectional adalah strategi penelitian di mana dua atau lebih kohort diamati pada waktu yang bersamaan. Seperti yang digunakan di sini, kohort merujuk pada seseorang atau sekelompok orang sekelompok orang yang telah mengalami peristiwa kehidupan yang signifikan seperti seperti kelahiran, pernikahan, atau penyakit selama interval waktu tertentu — setahun atau sedekade. Newburgh-Kingston Caries-Fluorine Study yang telah kita bahas pada artikel sebelumnya memuat beberapa perbandingan kohort: anak-anak yang tinggal di Newburgh versus anak-anak yang tinggal di Kingston dan anak berumur 6-9 tahun versus anak yang lebih tua. Penelitian cross sectional cenderung l

Sekilas tentang Penelitian Longitudinal

Selamat datang di Elegimatik Blog, kali ini kami akan membahas mengenai penelitian longitudinal. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Istilah penelitian longitudinal mengacu pada setiap strategi penelitian dimana individu yang sama diamati sebanyak dua kali atau lebih. Biasanya interval waktu antar observasi terbilang cukup lama. Penelitian longitudinal melibatkan penelitian terhadap individu yang sama berkali-kali. Mengidentifikasi perubahan individu berkali-kali tidaklah sulit, tapi mengidentifikasi penyebab perubahannya dapat menjadi masalah karena sulitnya mengontrol semua variabel pengganggu selama periode waktu yang panjang. Terdapat permasalahan lain pada penelitian longitudinal. Selama masa penelitian yang panjang, subjek bergerak, mati atau memutuskan untuk keluar dari penelitian. Ingat bahwa penelitian longitudinal membutuhkan biay

Mengenal Penelitian Observasi Naturalistik

Selamat datang di Elegimatik Blog. Postingan kali ini kami akan membahas topik mengenai penelitian observasi naturalistik. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Observasi naturalistik adalah pengamatan terhadap individu atau kejadian pada kondisi alaminya tanpa memberikan intervensi manipulatif atau teknik pengukuran yang mungkin dapat mengganggu kondisi alaminya. Observasi naturalistik merupakan bentuk pasif dari penelitian dalam arti suatu individu yang diamati menentukan kejadian yang dapat dicatat/direkam. Peneliti berperan sebagai pencatat/perekam yang tidak boleh mengganggu jalannya sebuah kejadian. Karena peneliti dapat berfokus hanya pada sejumlah kejadian yang terbatas, keputusan harus dibuat terkait peristiwa yang akan diamati. Seperti dalam penelitian studi kasus , peneliti memiliki kebebasan untuk mengganti fokusnya pada kejadi

Sistem Bilangan Biner

Bilangan biner atau disebut juga bilangan berbasis 2 adalah bilangan yang digunakan untuk perangkat digital seperti kalkulator, smartphone , komputer, smartwatch, dan lain-lain. Sistem bilangan biner hanya mengenal dua jenis angka (numerik), yaitu 0 dan 1. Bilangan biner termasuk Positional Number Notation (setiap posisi digit dari bilangan memiliki bobot yang berurutan) maka untuk nilai digit dengan posisi paling kanan disebut Least Significant Bit (LSB)   dan posisi paling kiri disebut Most Significant Bit (MSB) . Setiap urutan memiliki bobot dalam derajat pangkat nilai basisnya, yaitu 2(2 n ).   Pangkat 2 n    Nilai  2 n  2 0  1  2 1  2  2 2  4  2 3  8  ...  ... Penulisan sistem bilangan biner untuk membedakan dengan sistem digital yang lain pada akhir digitnya ditandai dengan angka 2 atau menggunakan huruf kapital B yang ditulis secara subscript . 10011 2 atau 10011 B 10011 2  atau 10011 B  dibaca satu nol nol satu satu biner, dengan MSB = 1 dan LSB = 1 Ada tiga istilah khusus

Penelitian Studi Kasus: Contoh Kasus dari Luria dan Piaget

Selamat datang di Elegimatik Blog, kali ini kami akan membahas mengenai penelitian studi kasus. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. A lexander Luria Dalam studi kasus, peneliti mengamati aspek yang dipilih dari perilaku subjek dalam suatu periode waktu. Subjek biasanya seseorang, tapi mungkin saja pada sebuah setting seperti bisnis, sekolah, atau lingkungan. Seringkali subjek memiliki kondisi yang tidak biasa atau penting. Sebagai contoh, Alexander Luria (1968) mempelajari mnemonist Rusia Solomon Shereshevsky, yang menggunakan trik mnemonik dan beberapa perangkat untuk mengingat banyak hal dengan jumlah yang fenomenal seperti rumus matematika, matriks besar bahkan puisi-puisi dari berbagai bahasa. Penemuan penting juga dapat dihasilkan dari mempelajari subjek yang kurang luar biasa. Teori Jean Piaget tentang perkembangan intelektual, mi

Apa itu Penelitian Survei?

Halo pembaca setia Elegimatik Blog kali ini kami akan membahas mengenai penelitian survei. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Survei mengandalkan teknik self-report  atau laporan pribadi untuk mendapatkan informasi variabel seperti sikap masyarakat, opini, perilaku, dan karakteristik demografi. Data dikumpulkan dengan cara wawancara atau kuesioner. Meskipun survei tidak dapat membangun kausalitas, mereka dapat menjelajahi, menjelaskan, mengklasifikasikan, dan membangun hubungan antar variabel. Sebuah survei memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan sejumlah besar informasi tentang sejumlah besar orang. Jika responden survei adalah wakil dari populasi yang menarik, hasil survei dapat digeneralisasi untuk populasi. Sayangnya, survei responden sering tidak representatif. Misalnya, banyak orang menolak untuk memberikan wawancara atau menangg

Desain Penelitian Kuasi-Eksperimen: Newburgh-Kingston Caries Fluorine Study (Part 2)

Halo pembaca setia Elegimatik Blog kali ini kami akan melanjutkan pembahasan mengenai d esain penelitian eksperimen semu . Konsep dasarnya juga telah kita bahas pada artikel sebelumnya yang berjudul Memahami Konsep Dasar Desain Penelitian Eksperimen . Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Interpretasi dari hasil penelitian Newburgh-Kingston secara relatif dapat dipercaya. Interpretasi terhadap hasil penelitian eksperimen semu seringkali kurang jelas dikarenakan sulitnya mengontrol semua variabel lain daripada variabel independennya sebagai penjelas dari pembeda yang diamati. Peneliti pada penelitian Newburgh-Kingston mencoba untuk mengontrol sebanyak mungkin variabel yang dapat mengganggu. Mereka memilih dua komunitas dengan ukuran yang dapat dibandingkan di Sungai Hudson. Dan komunitas tersebut secara alami memiliki tingkat florida yang s

Desain Penelitian Kuasi-Eksperimen: Newburgh-Kingston Caries Fluorine Study (Part 1)

Selamat datang di Elegimatik Blog. Kali ini kami akan membahas mengenai penelitian quasi-experimental design atau peneltian eksperimen semu. Konsep dasarnya telah kita bahas pada artikel sebelumnya yang berjudul Memahami Konsep Dasar Desain Penelitian Eksperimen . Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Penelitian eksperimen semu serupa dengan penelitian eksperimen kecuali bahwa subyek tidak diberika  treatment  (selanjutnyadisebut penugasan) secara acak terhadap variabel bebasnya. Quasi-experimental design atau desain eksperimen semu digunakan ketika penugasan acak tidaklah memungkinkan atau ketika, untuk alasan etika dan praktik, perlu menggunakan kelompok yang telah ada sebelumnya atau telah terjadi secara alamiah seperti subjek dengan penyakit khusus atau subjek telah mengalami kekerasan seksual. Contoh desain yang baik dari eksperimen

Apa itu Penelitian Eksperimen?: Pengertian Penelitian Eksperimen

Halo pembaca setia Elegimatik Blog kali ini kami akan membahas mengenai penelitian eksperimen. Konsep dasarnya telah kita bahas pada artikel sebelumnya yang berjudul Memahami Konsep Dasar Desain Penelitian Eksperimen . Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Penelitian eksperimen adalah teknik penelitian yang memungkinkan peneliti untuk menguji sebuah hubungan yang terhipotesakan antara variabel independen dan variabel dependen dengan memanipulasi variabel independennya. Penelitian eksperimen biasanya dilaksanakan pada lingkungan yang mengizinkan kontrol (pengendalian) yang tinggi terhadap variabel-variabel pengganggu. Lingkungan yang demikian cukup jarang meniru situasi dari kehidupan nyata, namun penelitian eksperimen masih digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Sebuah eksperimen digolongkan berdasarkan (1) manipulasi oleh peneliti terhad

Apa Itu Variabel Pengganggu?

Selamat datang di Elematika Blog. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai nuisance variable atau variabel pengganggu di dalam sebuah penelitian atau evaluasi . Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Selain variabel independen dan variabel dependen, semua percobaan mencakup satu atau lebih variabel pengganggu. Variabel pengganggu merupakan setiap yang tidak diinginkan dari variansi dalam penelitian yang mempengaruhi variabel dependen. Sesuai dengan namanya, efek dari variabel pengganggu tidak diharapkan. Ada banyak hal yang berpotensi sebagai variabel pengganggu. Sebagai contoh, kalibrasi peralatan dapat merubah waktu percobaan, instruksi yang mungkin agak berbeda antara subjek satu dengan subjek lainnya, kesalahan mungkin juga terjadi dalam merekam respon subjek dan faktor lingkungan yang mempengaruhi seperti penerangan, kebis

Memilih Variabel Dependen

Kembali Elegimatik Blog akan membahas mengenai lanjutan pada artikel sebelumnya yang berjudul Perbedaan Variabel Independen dan Variabel Dependen . Artikel kali ini akan membahas bagaimana pemilihan variabel dependen. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Pemilihan variabel dependen yang tepat dapat didasarkan pada pertimbangan teoritis, meskipun dalam banyak penelitian pilihan ditentukan dengan pertimbangan praktis. Dalam contoh radiasi, variabel dependen lain yang dapat diukur meliputi:  Tingkat aktivitas tikus dalam suatu kandang Suhu tubuh tikus Emosionalitas tikus yang dibuktikan dengan jumlah mereka buang air besar dan buang air kecil Kemampuan pemecahan masalah Berat tikus dalam gram Kecepatan berjalan dalam jalur lurus ataupun lorong Kapasitas diskriminasi visual  Beberapa variabel independen dapat digunakan dalam satu percobaan, t

Menentukan Variabel Independen

Kembali Elegimatik Blog akan membahas mengenai lanjutan pada artikel sebelumnya yang berjudul Perbedaan Variabel Independen dan Variabel Dependen . Artikel kali ini akan membahas bagaimana penentuan variabel independen. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Variabel independen dalam contoh radiasi adalah ada atau tidak adanya radiasi. Demikian sebuah perlakuan dikatakan memiliki dua tingkat. Jika peneliti tertarik pada sifat hubungan antara tingkat/dosis radiasi dan makanan yang dikonsumsi, tiga atau lebih tingkat radiasi harus digunakan. Tingkatannya bisa 0 microwatts, 20.000 microwatts, 40.000 microwatts, dan 60.000 microwatts dari radiasi. Perlakuan tertentu ini adalah contoh dari variabel independen kuantitatif di mana tingkat perlakuan yang berbeda adalah jumlah yang berbeda dari variabel independen.  Secara umum, ketika variabel inde

Perbedaan Variabel Independen dan Variabel Dependen

Postingan kali ini Elegimatik Blog akan membahas mengenai perbedaan antara variabel independen dan variabel dependen yang sangat harus dimiliki dalam melakukan penelitian atau evaluasi . Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed. karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Pada contoh radiasi yang dikutip sebelumnya, ada atau tidak adanya radiasi adalah variabel bebas atau dapat digunakan sebagai variabel yang dimanipulasi oleh peneliti. Secara umum, variabel independen adalah sesuatu yang diduga dapat menyebabkan peristiwa terhadap sesuatu lain yang sedang diselidiki. Istilah variabel independen sama juga dengan perlakuan. Variabel dependen adalah pengukuran yang digunakan untuk menilai efek. Pada contoh radiasi, yang telah kita sebutkan pada artikel Penerimaan Hipotesis Penelitian , variabel dependen adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh tikus. Agar lebih jelasnya kita akan membah

Penerimaan Hipotesis Penelitian

Postingan kali ini kembali Elegimatik Blog akan memberikan artikel tentang  penelitian dan evaluasi . Dalam sebuah penelitian hipotesis penelitian merupakan bagian sangat penting, oleh sebab itu kita akan membahas sedikit tentang hipotesis penelitian. Pembahasan ini merupakan bagian dari seri rangkuman buku berjudul  Experimental Design: Procedures for the Behavioral Sciences 4th ed.  karya Roger E. Kirk yang diterbitkan tahun 2013. Beberapa pertanyaan saat ini tidak bisa menjadi sasaran penelitian ilmiah. Contoh pertanyaan: Apakah kehidupan yang ada lebih dari satu galaksi di alam semesta? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab karena sekarang tidak ada prosedur untuk mengamati galaksi. Ilmuwan membatasi hipotesis penelitian mereka pada pertanyaan yang dapat dijawab dengan prosedur yang tersedia atau yang dapat dikembangkan. Jadi, pertanyaan tentang keberadaan kehidupan di galaksi lain saat ini tidak bisa diselidiki, tapi dengan terus berkembangnya ilmu ruang angkasa, ada kemungkinan bahwa

Memahami Konsep Dasar Desain Penelitian Eksperimen

Postingan kali ini Elegimatik Blog akan membahas mengenai desain penelitian eksperimen. Desain penelitian eksperimen adalah desain penelitian dimana peneliti memanipulasi level atau tingkatan variabel bebas kemudian mengukur hasilnya. Ciri khas dari desain penelitian eksperimen adalah adanya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut merupakan sampel dalam penelitian. Secara garis besar desain penelitian eksperimen terbagi menjadi dua yaitu true experimental design  atau desain eksperimen murni dan  quasi-experimental design  atau desain eksperimen semu. Desain eksperimen murni merupakan desain penelitian eksperimen dimana peneliti secara acak memberikan seperangkat tes dan perlakuan ( random assignment ) kepada kelompok eksperimen.Sederhananya, dalam desain eksperimen murni kelompok kontrol haruslah dikontrol dengan ketat sehingga dapat memperlihatkan perbedaan signifikan dengan kelompok eksperimen. Lalu bagaimana jika kelompok kontrol memiliki sifat yang din

Memahami yang Ada dan yang Mungkin Ada

Kembali Elegimatik Blog akan memberi opini mengenai filsafat. Filsafat adalah mengenai kehidupan, dan kehidupan adalah tentang interaksi. Filsafat adalah mengenai diri kita sendiri. Filsafat membahas tentang yang ada dan mungkin ada. Filsafat juga menjelaskan tentang semua dan banyak hal, apakah banyak hal itu akan saling terkait atau berdiri sendiri. Untuk bisa memahami filsafat maka haruslah banyak membaca. Belajar filsafat harus dengan pemikiran yang terbuka. Seorang filsuf pernah berujar bahwa orang dikatakan bisa berfilsafat apabila sudah bisa dipahami dalam berbicara filsafat dihadapan orang lain. Sesuatu tidak bisa dilihat dari satu sisi saja tapi bisa dilihat dari sisi tempo dulu dan sekarang. Segala sesuatu sifatnya tidak selalu tetap, kadang-kadang bisa berbeda. Berfilsafat itu tidak mesti hanya hal yang sekarang tapi bisa juga hal yang dulu. Kemarin dan sekarang adalah hal yang berbeda. Tidak ada jawaban yang salah itu salah semua jika diperbantahkan. Saat ini kita sedang

Model Evaluasi Illuminative

Postingan kali ini Elegimatik Blog akan membahas tentang model evaluasi illuminative . Seperti apakah model evaluasi  illuminative  itu? Sebelum itu mari membahas sedikit tentang evaluasi program. Evaluasi program merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Evaluasi program juga merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, melakukan interpretasi dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/ hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang d